Senin, 08 Desember 2014

Terapi stem cell mengatasi diabetes


Terapi stem cell merupakan tren terbaru di dunia kesehatan maupun kecantikan. Stem cell atau yang juga dikenal dengan sel punca dapat menyembuhkan berbagai penyakit serius. Stem cell atau sel punca merupakan sel induk yang berpotensi berkembang menjadi beberapa sel tubuh yang berbeda, seperti sel otak, otot, hati maupun sel darah.

Oleh karena itu terapi dengan stem cell dapat bermanfaat untuk mengatasi masalah diabetes, penyakit paru, ginjal, hati, stroke, parkinson, lupus, anti aging, cedera maupun peradangan sendi dan tulang belakang. alkes rumah sakit

Banyaknya manfaat yang bisa didapat dari stem cell membuat teknologi yang telah banyak dilakukan di negara Jerman dan Korea itu menjadi tren kesehatan di dunia.Terapi stem cell atau sel punca terus dikembangkan sebagai salah satu alternatif dalam mengobati aneka penyakit. Salah penyakit yang telah diberikan alternatif pengobatan dengan stem cell adalah diabaetes.

Menurut konsultan stem cell dr. Karina F. Moegni, SpBP-RE terapi stem cell bisa memberikan hasil baik diabetes I dan II. Perbedaan hanya pada cara kerja stem cell.

"Pada diabetes tipe I kerusakan pada pankreas sehingga tidak memproduksi insulin. Pada terapi kasus ini stem cell 'lari' membetulkan pankreas. Sedangkan, pada diabetes tipe II, pankreas tidak masalah namun otot-otot penangkap insulin yang tidak bekerja dengan baik.

Disini stem cell bekerja mengaktifkan kembali resistor di otot, Seperti terapi untuk kasus lain, terapi stem cell pada diabetes hanya berlangsung satu hari atau one day procedur. Langkah pertama adalah pengambilan lemak yang hanya butuh waktu 30 menit. Kemudian processing stem cell atau memisahkan stem cell dari sel-sel yang tidak dibutuhkan sekitar 3 jam. Terakhir, memasukkan ke tubuh lewat infus.

Dokter Karina pun menegaskan tidak pernah berjanji terapi stem cell bisa menyembukan diabetes. Hal ini disebabkan karena tidak diketahuinya alat yang mendeteksi berapat juta sel yang rusak, padahal memasukkan stem cell ada batasnya.

"Misalnya saat mengambil stem cell didapat 100 juta sel, kemudian beranak pinak enam kali lipat yang artinya 600 juta. Padahal kerusakan sel ada 60 milyar, ya berararti tidak sembuh. Namun, ada perbaikan," ungkapnya.

Oleh karena itu, ia mengungkapkan bahwa terapi stem cell bisa dikatakan sebagai harapan bagian pasien. Meskipun tidak untuk sembuh namun ada perbaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar