Senin, 08 Desember 2014
Pertolongan penanganan darurat luka bakar
Peristiwa bencana kebakaran atau ledakan berisiko menyebabkan terjadinya luka bakar yang parah dan fatal. Sebelum membawa korban ke rumah sakit, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kerusakan tubuh yang terjadi.
Luka bakar parah atau luka bakar tingkat III adalah luka bakar yang menghancurkan semua lapisan kulit. Kontak terlalu lama dengan sumber panas dan luka bakar akibat tersengat listrik adalah penyebab utama luka bakar tingkat III.
Cara Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', gejala luka bakar tingkat III berupa daerah luka tampak berwarna putih, kulit hancur dan sedikit nyeri karena ujung saraf telah rusak. toko alkes termurah
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan jika menemui kasus ini adalah:
1. Jika korban masih dalam keadaan terbakar, padamkan api menggunakan selimut, bed cover, karpet, jaket atau bahan lain. Jangan melepaskan pakaian yang melekat pada luka.
2. Terkadang korban mengalami kesulitan napas, khususnya bila luka terdapat pada leher, wajah dan di sekitar mulut, bisa juga akibat menghirup asap. Lakukan pemeriksaan untuk memastikan korban bisa bernapas.
3. Tempelkan kain basah atau air dingin untuk menurunkan suhu pada daerah luka. Jangan gunakan air es untuk luka di bagian wajah, tangan dan kaki sebab dapat menyebabkan syok.
4. Tutup luka bakar dengan perban steril dan tebal, kain bersih, sarung bantal, popok bersih atau bahan lain yang dapat ditemukan. Tetapi jangan gunakan bahan yang mudah rontok seperti kapas atau kapuk. Jangan oleskan minyak atau ramuan lain pada luka.
5. Segera telepon ambulans. Korban perlu mendapat penanganan medis dengan segera.
Cara pertolongan pertama pada diare
Diare adalah gangguan di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair setidaknya 3 kali dalam 24 jam. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan diare, misalnya karena keracunan makanan, mengkonsumsi makanan tertentu, salah minum obat, stres, minum alkohol, infeksi bakteri dan lain-lain.
Bila penderita masih dapat minum, maka cairan tubuh yang hilang dapat tergantikan. Tetapi bila penderita tidak mau minum dan sering muntah, maka cairan tubuhnya akan cepat hilang dan terjadilah gejala dehidrasi.
Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', diare berkepanjangan bisa berakibat fatal, terutama apabila dialami bayi.
Untuk menangani diare, dapat dilakukan pertolongan pertama sebagai berikut:
1. Berikan banyak air minum untuk mengganti cairan dan zat kimia tubuh yang hilang. Minumlah cairan setiap 2 jam sekali sebanyak kurang lebih 2 ons atau 60 mL.
2. Bila diare berlangsung lama, misalnya 1 -2 hari dan kencing berkurang jumlah dan frekuensinya, segera bawa penderita ke rumah sakit karena ada kemungkinan terkena dehidrasi.
3. Hindari makanan padat.
Pertolongan pertama pada penderita patah tulang
Patah tulang adalah retaknya tulang atau kerangka yang biasa dengan cidera di jaringan sekitarnya. Kerangka kita terdiri dari tulang. Tulang adalah jenis jaringan ikat, diperkuat dengan kalsium dan tulang sel. Tulang memiliki pusat yang lebih lembut, yang disebut sumsum, di mana sel-sel darah dibuat. Distributor alat kesehatan
Fungsi utama dari kerangka kita untuk mendukung tubuh kita, memungkinkan gerakan dan melindungi organ-organ internal kita. Patah tulang umumnya disebut dengan fraktur dan digolongkan menjadi 2 macam, yaitu fraktur tertutup dan fraktur terbuka. Pada fraktur tertutup, tulang yang patah tidak sampai keluar melewati kulit. Sedangkan pada fraktur terbuka, sebagian atau keseluruhan tulang yang patah terlihat menembus kulit. Kasus ini dapat berbahaya karena korban kemungkinan akan kehilangan banyak darah dan rawan infeksi.
Jangan memindahkan korban kecuali ada tenaga medis yang berpengalaman, khususnya apabila bagian yang terluka adalah kepala, leher atau tulang belakang. Jika harus dipindahkan, pastikan bagian yang terluka tidak bergeser atau bergerak karena proses pemindahan. Contohnya, ikat bagian kaki yang terluka dengan kaki yang tidak terluka, baru kemudian dipindahkan.
Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', gejala patah tulang antara lain:
- Korban merasa atau mendengar bunyi patahan tulan
- Bagian yang terluka terasa sakit sekali, terutama saat disentuh atau digerakkan
- Sulit menggerakkan bagian yang terluka
- Gerakan bagian tubuh yang terluka tidak normal atau tidak seperti biasanya
- Terlihat bengkak
- Ada rasa sensasi tidak enak pada ujung tulang tubuh yang terluka
- Terlihat ada perubahan bentuk ukuran atau panjang tulang.
- berbeda dengan pasangan tubuh lainnya
- Bagian tubuh yang luka terlihat membiru
Apabila menemui gejala-gejala di atas, penanganan darurat yang dapat dilakukan adalah:
1. Buka jalan napas, lakukan napas buatan jika diperlukan
2. Hentikan perdarahan apabila terjadi patah tulang terbuka. Gunting pakaian korban sebelum melakukan pertolongan.
3. Bila korban tak sadarkan diri, anggap ia mengalami luka di bagian kepala, leher atau tulang belakang.
4. Jangan mencoba untuk mengembalikan tulang yang terlihat keluar.
5. Jangan membersihkan luka atau menyisipkan sesuatu pada tulang yang luka meskipun tujuannya untuk menolong.
6. Tutup luka secara perlahan dengan kain steril atau perban untuk menghentikan perdarahan.
7. Tutup luka secara keseluruhan, termasuk tulang yang menonjol keluar.
8. Hubungi paramedis atau ambulans, jangan mengangkat korban yang terluka di bagian kepala, leher atau tulang belakang tanpa memakai tandu. Jaga kepala tetap lurus dengan badan.
9. Bila pertolongan medis belum datang sementara korban harus dibawa ke rumah sakit, gunakan splint di atas dan di bawah luka sebelum korban dipindah.
10. Jangan memberi minuman atau makanan pada korban.
Pertolongan untuk mimisan
Mimisan adalah hidung berdarah yang terjadi di pendarahan pada hidung yang di sebabkan oleh lepasnya lapisan mukosa hidung yang mengandung banyak pembuluh darah kecil. Lepasnya mukosa akan disertai luka pada pembuluh darah yang mengakibatkan pendarahan.
Dalam kasus tertentu, darah dapat berasal dari sinus dan mata. Selain itu pendarahan yang terjadi dapat masuk ke saluran pencernaan dan dapat mengakibatkan muntah. Click here
Hidung berdarah atau mimisan dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya pukulan yang mengenai hidung, iritasi pada membran mukosa hidung karena berusaha mengeluarkan sesuatu secara berulang dari rongga hidung, atau karena infeksi.
Kebanyakan perdarahan hidung yang terjadi pada anak-anak tidak berbahaya. Namun bila terjadi pada orang tua atau dewasa, hal ini dapat menjadi masalah serius dan membutuhkan penanganan medis.
Apabila menemui hidung berdarah atau mimisan, lakukanlah hal-hal sebagai berikut:
- Mintalah korban untuk duduk dengan badan condong ke depan. Jaga mulut supaya tetap terbuka supaya darah tidak menutup jalan napas.
- Pencet hidung selama 15 menit. Tekan di bawah tulang hidung pada bagian ujungnya, lepaskan perlahan.
- Jangan biarkan korban melesitkan ingus. Apabila perdarahan terus berlangsung, pencet hidungnya lagi selama 5 menit dan pastikan korban tidak menelan darah yang keluar.
- Ambil kain basah atau es yang dibungkus dengan kain. Tempelkan pada hidung dan muka korban untuk mempersempit pembuluh darah.
- Bila perdarahan berlanjut dan ada indikasi patah tulang, segera bawa ke unit penanganan gawat darurat.
Bahaya Sarapan Gorengan Lalu Minum Kopi
Makanan berlemak seperti gorengan sebaiknya tidak dikonsumsi pada pagi hari saat sarapan apalagi di sajikan dengan kopi, karena bisa menyebabkan lonjakan gula darah. Sebab minum kopi setelah makan makanan berminyak dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Efek ini bahkan berlaku untuk orang yang sehat yang tidak berisiko terhadap diabetes.
Seperti yang telah diketahui, makan makanan berminyak telah dikaitkan dengan lonjakan gula darah. Dengan menggabungkannya dengan minum kopi dapat menggandakan dampak tersebut.
Peneliti menyatakan bahwa gorengan mengandung lemak jenuh yang membuat tubuh kesulitan membersihkan gula dari darah. Meski telah lewat beberapa jam setelah makan gorengan, minum kopi dapat menambah tingkat kesulitan pembersihan gula. Hal ini menunjukkan bahwa efek makanan tinggi lemak dapat berlangsung hingga berjam-jam.
Gula yang berlama-lama dalam darah dapat merugikan kesehatan seperti meningkatkan risiko diabetes, kerusakan arteri, dan penyakit jantung. Orang yang berisiko tinggi terhadap diabetes atau penyakit jantung, harus lebih berhati-hati mengkombinasikan makanan. Hindari makanan tinggi lemak dan batasi asupan kafein untuk menjaga ketabilan gula darah.
Terapi stem cell mengatasi diabetes
Terapi stem cell merupakan tren terbaru di dunia kesehatan maupun kecantikan. Stem cell atau yang juga dikenal dengan sel punca dapat menyembuhkan berbagai penyakit serius. Stem cell atau sel punca merupakan sel induk yang berpotensi berkembang menjadi beberapa sel tubuh yang berbeda, seperti sel otak, otot, hati maupun sel darah.
Oleh karena itu terapi dengan stem cell dapat bermanfaat untuk mengatasi masalah diabetes, penyakit paru, ginjal, hati, stroke, parkinson, lupus, anti aging, cedera maupun peradangan sendi dan tulang belakang. alkes rumah sakit
Banyaknya manfaat yang bisa didapat dari stem cell membuat teknologi yang telah banyak dilakukan di negara Jerman dan Korea itu menjadi tren kesehatan di dunia.Terapi stem cell atau sel punca terus dikembangkan sebagai salah satu alternatif dalam mengobati aneka penyakit. Salah penyakit yang telah diberikan alternatif pengobatan dengan stem cell adalah diabaetes.
Menurut konsultan stem cell dr. Karina F. Moegni, SpBP-RE terapi stem cell bisa memberikan hasil baik diabetes I dan II. Perbedaan hanya pada cara kerja stem cell.
"Pada diabetes tipe I kerusakan pada pankreas sehingga tidak memproduksi insulin. Pada terapi kasus ini stem cell 'lari' membetulkan pankreas. Sedangkan, pada diabetes tipe II, pankreas tidak masalah namun otot-otot penangkap insulin yang tidak bekerja dengan baik.
Disini stem cell bekerja mengaktifkan kembali resistor di otot, Seperti terapi untuk kasus lain, terapi stem cell pada diabetes hanya berlangsung satu hari atau one day procedur. Langkah pertama adalah pengambilan lemak yang hanya butuh waktu 30 menit. Kemudian processing stem cell atau memisahkan stem cell dari sel-sel yang tidak dibutuhkan sekitar 3 jam. Terakhir, memasukkan ke tubuh lewat infus.
Dokter Karina pun menegaskan tidak pernah berjanji terapi stem cell bisa menyembukan diabetes. Hal ini disebabkan karena tidak diketahuinya alat yang mendeteksi berapat juta sel yang rusak, padahal memasukkan stem cell ada batasnya.
"Misalnya saat mengambil stem cell didapat 100 juta sel, kemudian beranak pinak enam kali lipat yang artinya 600 juta. Padahal kerusakan sel ada 60 milyar, ya berararti tidak sembuh. Namun, ada perbaikan," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengungkapkan bahwa terapi stem cell bisa dikatakan sebagai harapan bagian pasien. Meskipun tidak untuk sembuh namun ada perbaikan.
Pentingnya mengajarkan anak menjaga kesehatan gigi dan mulut
Pentingnya menyikat gigi sangat berpengaruh kepada anak yang notabennya pasti malas untuk melakukan sikat gigi setiap hari, untuk itu kepada orang tua di anjurkan untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya menyikat gigi sejak dini. Selain mengajarkan anak-anak tentang menyikat gigi sudah pasti nantinya anak tersebut akan terbiasa dan bahkan sudah menjadi kewajibannya untuk membersihkan gigi setiap hari.
Mendidik anak untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut bukan hanya sekedar pendidikan tetapi akan menjadi kebiasaan baik agar sadar tentang kebersihan gigi dan mulut. Alat kesehatan murah
Menurut drg Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, MDSc, dari PT Unilever Indonesia, anak memiliki potensi besar untuk menjadi 'agent of change'. Terutama untuk lingkungan terdekatnya dimulai dari orang tua, teman sebaya, hingga tetangga.
"Anak itu kalau menasihati orang tua punya kesan tidak menggurui. Orang tua nanti bisa berpikir lagi 'Kok anak saya bisa mengajari saya', bisa lebih terketuk. Diajarkan anak tidak seperti digurui," ungkap drg Mirah.
Pernyataan drg Mirah diamini oleh Direktur RS Khusus Gigi dan Mulut FKG UI, drg Fadli Jazaldi, Sp.Ort. Menurutnya sangat tepat memberikan pendidikan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak sedini mungkin.
Padatnya aktivitas dan pekerjaan sebagai orang dewasa disebutkan drg Fadli juga menjadi salah satu alasan kesehatan gigi kerap terlupakan. "Oleh sebab itu, kalau kita sebelumnya sudah menyampaikan ke anak, maka anak bisa membantu mengingatkan kita nantinya.
Radiasi Ponsel yang berbahaya
Di zaman sekarang teknologi ponsel semakin canggih dan semakin marak merajalela di industri dunia, pemakaian ponsel tersebut bukan hanya orang dewasa saja tetapi anak-anak juga telah banyak yang menggunakan ponsel canggih ini. Sebab, ponsel sekarang sudah tidak seperti dulu,ponsel yang sudah di desain dengan canggih ini bisa dibawa kemana saja dan bahkan banyak fitur aplikasi yang membuat si pemakai tidak merasa bosan.
Setiap hari, kita berenang di samudera radiasi elektromagnet (electromagnetic radiation) yang diproduksi oleh peratalan listrik, kabel-kabel catu daya, atau kabel yang semata berseliweran di kolong meja dan gedung tempat kita kerja, bahkan di rumah.
Bahkan dari mulai alat pencuci piring, microwave, hingga jam dan ponsel di dekat bantal tempat kepala kita terebah tertidur serta pancaran sinar televisi, gelombang elektromagnet merangsek ke seluruh bagian tubuh. Seluruh bagian tubuh kita terpapar gelombang elektromagnet. Toko alkes
George Carlo, PhD, JD, ahli epidemiologi dan ilmuwan bidang kesehatan merupakan peneliti mengenai persoalan ini untuk pertama kalinya. Dia menyebutkan adanya bahaya tersembunyi dari papara gelombang ini. Dari tahun 1993 hingga 1999 dan masih berlanjut.
"Tidak ada satu pun penelitian membuktikan keamanan semua alat itu, seberapa bagusnya mereka membuat produk dan mengklaim keamanannya,"ujar Carlo
Bagaimana radiasi ponsel menembus otak
5 Tahun
Ketebalan tengkoran 1/2 mm
Rata-rata serapan 4.49.W/kg
10 Tahun
Ketebalan tengkoran 1 mm
Rata-rata serapan 3.21W/kg
Adult
Ketebalan tengkoran 2 mm
Rata-rata serapan 2.93W/kg
Mengapa hal tersebut di bilang berbahaya ?
Pada dasarnya ponsel merupakan radio yang mengirim sinyal melalui gelombang ke stasiun penerima. Sinyal pembawa ini memancar atau menyebar melalui dua tipe radiasi, dekat dan jauh.
Organisme hidup, memancarkan gelombang elektromagnet di ponsel, jaringan, organ, dan organisme yang disebut biofield. Menurut Dr. Carlo, gelombang yang terpancar di kebanyakan ponsel sekitar 1.900 megahertz (MHz) dan tidak kelihatan dan tidak merusak secara langsung tubuh kita.
Meski begitu data berupa suara atau data lain bisa menjadi masalah. Meski tidak merusak, gelombang itu dikenali oleh tubuh sebagai sebuah serangan. Dan inilah yang membuat tubuh membentuk sistem pertahanan diri.
Gangguan yang terjadi menurut Carlo lebih pada serangan yang bisa merubah biokimia dalam sel-sel tubuh kita. Ada beberapa gangguan yang bisa terjadi karena keluarnya sistem pertahanan itu, antara lain:
1. Menebalnya membran-membran sel dan menyebabkan nutrisi sulit masuk dan produk yang sudah jadi sampah masuk.
2. Sampah yang menumpuk dalam sel bisa menyebabkan munculnya radikal bebas dan merusak DNA.
3. Kematian sel, lepasnya mikronuklei dari DNA yang rusak dan masuk ke cairan antar sel hingga menjadi bebas dan berkembang banyak. Inilah yang disebut potensi kanker oleh Dr. Carlo.
4. Kerusakan protein di membran sel, menghilangnya komunikasi antarsel. Akibatnya, jaringan rusak, organ dan organisme tidak berfungsi lagi.
Memang tidak mudah mencegah HIV, tapi harus tetap di cegah
HIV (human Imunodeficiency Virus) yang menyerang oraang tua tidak harus melahirkan anak dengan status yang seperti orang tua juga, sebab penularan dari orang tua bisa di cegah meskipun tidak mudah untuk melakukan praktik pencegahannya. click here
Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) mengatakan, tes HIV dan berbagai layanan untuk mencegah penularan dari orang tua ke anak saat ini relatif mudah untuk diakses. Beberapa puskesmas di Jakarta bahkan sudah mampu melayani kelahiran normal untuk ibu yang positif HIV.
Meski begitu, penularan HIV dari orang tua ke anak tetap saja terjadi. Banyak faktor yang membuat risikonya tetap tinggi, antara lain rendahnya kesadaran untuk deteksi dini serta kurangnya kontrol rutin selama masa kehamilan. Kebanyakan, sudah hamil baru periksa. Bahkan ada yang baru tahu status HIV-nya setelah hamil.
Mencegah penularan HIV ke anak harus dimulai dengan deteksi dini dan pemeriksaan yang teratur sejak merencanakan kehamilan. Selama kehamilan pun, jumlah virus (viral load) dan CD4 yang mengindikasikan kemampuan sistem imunnya harus selalu dikontrol oleh petugas kesehatan.
Salah satu kendalanya adalah stigma negatif yang melekat pada pengidap HIV. Jangankan untuk kontrol secara rutin, sekadar untuk melakukan tes HIV saja kadang-kadang kaum perempuan merasa sungkan karena takut disangka pecandu narkoba atau pelaku seks bebas.
Tantangan terberatnya soal stigma. HIV masih banyak dikaitkan dengan moral. Laporan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa saat ini kasus AIDS (Acquired Imuno Deficiency Syndrome) paling tinggi adalah pada ibu rumah tangga. Hingga triwulan II tahun 2014, kasus AIDS pada kelompok ini tercatat sebanyak 6.516 kasus.
Virus HIV sangat merugikan anak-anak dan orang tua
Human Imunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang membahayakan bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak ataupun bayi. Virus tersebut berdampak negatif bukan hanya karena kesehatan tetapi juga merusak masa depan. Anak merupakan 'investasi' orang tua. Jika terserang HIV, investasi tersebut pun akan gagal dan baik orang tua maupun anak akan mengalami kerugian.
"Investasi dalam artian orang tua kan mendidik dan membiayai anak untuk masa depannya ya. Seandainya bayar uang sekolahnya segini, biaya yang lainnya segini, kalau tahu-tahu anak terkena HIV umur 20 tahun misalnya, investasi yang kemarin kan akan sia-sia," tutur dr Sigit dalam perbincangan dengan media di Gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, seperti ditulis Selasa (9/12/2014).
Dari segi ekonomis, tentunya hal ini sangat merugikan. Ditambahkan dr Sigit bahwa kerugian yang didapat bukan hanyan soal investasi yang gagal, namun juga pembiayaan berobat anak di masa depan. Bukan tak mungkin orang tua harus mengeluarkan uang ratusan juta rupiah demi sang anak.
Kerugian lainnya adalah dari segi produktivitas. Data yang dimiliki Kemenkes menunjukkan bahwa infeksi HIV tertinggi terjadi pada kelompok usia produktif, yakni umur 25-49 tahun dengan persentase 69 persen. Kelompok umur selanjutnya adalah dewasa muda dengan usia 20-24 tahun, dengan persentase 17,2 persen.
Sementara itu, persentase AIDS tertinggi ada di kelompok umur 30-39 tahun dengan persentase 42 persen. Diikuti dengan kelompor umur 20-29 tahun di angka 36,9 persen. Artinya, mereka yang terinfeksi pada HIV pada usia 20-an bisa menjadi tidak produktif dalam waktu 10 hingga 20 tahun.
"Yang kena AIDS usia 30 atau 40 tahun kan berarti kena HIV di usia 20 kan, nggak mungkin kan tiba-tiba langsung AIDS. Nah, yang usia 20-an sudah AIDS bagaimana? Berarti dia kenanya usia belasan. Ini yang harus kita cegah," ungkapnya lagi. Jual alat kesehatan
Memang diakui dr Sigit bahwa tidak ada orang tua manapun yang ingin anaknya terserang HIV. Begitu juga pada anak, tidak ada dari mereka yang akan dengan sengaja, 'ingin' tertular HIV. Ketidaktahuan dan lemahnya pengawasan orang tua diklaim sebagai faktor penyebab anak menjadi terinfeksi HIV
"Mereka itu kan tertular mungkin karena ketidaktahuan ya. Akhirnya terjerumus ke perilaku seks berisiko, penggunaan narkoba suntik dan sebagainya. Atau bisa juga karena lemahnya pengawasan yang dilakukan orang tua kepada lingkungan bermain anak," tandasnya.
Langganan:
Komentar (Atom)









